Hadits Bukhari 2233-2259 Bab Persengketaan dan Bab Barang Temuan

Hadits Bukhari Bab Persengketaan dan Bab Barang Temuan Nomor 2233-2259

Topik Hadits:

  1. Perselisihan antara
    muslim dan yahudi

  2. Orang yang menolak perkara orang yang gila dan bodoh,
    meskipun imam belum mengekangnya

  3. Pembicaraan orang yang bersengketa
    sebagian dengan sebagian yang lain

  4. Mengeluarkan orang yang suka berbuat maksiat dari
    dalam rumah setelah diketahui

  5. Mengaku mendapatkan
    wasiat dari orang yang sudah meninggal

  6. Mengambil jaminan dari orang
    yang dikhawatirkan perbuatan buruknya

  7. Mengikat dan menahan
    di tanah haram

  8. Penjelasan tentang
    mulazamah

  9. Menagih
    pembayaran hutang

  10. Jika pemilik barang menyebutkan ciri-ciri barang yang hilang,
    maka si penemu harus memberikannya

  11. Unta
    yang hilang

  12. Kambing yang
    hilang

  13. Jika setelah satu tahun pemilik barang tidak ada, maka barang menjadi milik orang
    yang menemukannya

  14. Jika mendapatkan
    sebutir kurma di jalan

  15. Bagaimana mengumumkan
    barang temuan milik penduduk Makkah

  16. Hewan ternak seseorang tidak boleh
    diperah kecuali dengan izinnya

  17. Jika pemilik barang datang setelah berlalu satu tahun,
    maka barang harus dikembalikan

  18. Bolehkah mengambil barang temuan dan tidak membiarkannya sia-sia
    sehingga tidak diambil oleh orang yang tidak berhak

  19. Orang yang tahu barang temuan
    namun tidak memberiathukannya kepada penguasa

Perselisihan antara muslim dan yahudi

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَيْسَرَةَ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ النَّزَّالَ بْنَ سَبْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَجُلًا قَرَأَ آيَةً سَمِعْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِلَافَهَا فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ فَأَتَيْتُ بِهِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كِلَاكُمَا مُحْسِنٌ قَالَ شُعْبَةُ أَظُنُّهُ قَالَ لَا تَخْتَلِفُوا فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا

(BUKHARI – 2233) : Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Syu’bah berkata, ‘Abdul Malik bin Maisarah telah menceritakan kepadaku yang berkata, aku mendengar An Nazzaal bin Sabrah berkata, aku mendengar ‘Abdullah berkata; aku mendengar seseorang membaca satu ayat yang berbeda dengan apa yang aku dengar dari Nabi . Maka orang itu aku pegang lalu aku bawa menghadap Rasulullah . Maka Beliau bersabda: “Cara kalian membaca keduanya benar”. Syu’bah berkata: Aku menduga Beliau bersabda: “Janganlah kalian berselisih karena orang-orang sebelum kalian berselisih hingga akhirnya mereka binasa.”

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
اسْتَبَّ رَجُلَانِ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَرَجُلٌ مِنْ الْيَهُودِ قَالَ الْمُسْلِمُ وَالَّذِي اصْطَفَى مُحَمَّدًا عَلَى الْعَالَمِينَ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْعَالَمِينَ فَرَفَعَ الْمُسْلِمُ يَدَهُ عِنْدَ ذَلِكَ فَلَطَمَ وَجْهَ الْيَهُودِيِّ فَذَهَبَ الْيَهُودِيُّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ بِمَا كَانَ مِنْ أَمْرِهِ وَأَمْرِ الْمُسْلِمِ فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُسْلِمَ فَسَأَلَهُ عَنْ ذَلِكَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُخَيِّرُونِي عَلَى مُوسَى فَإِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَصْعَقُ مَعَهُمْ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُفِيقُ فَإِذَا مُوسَى بَاطِشٌ جَانِبَ الْعَرْشِ فَلَا أَدْرِي أَكَانَ فِيمَنْ صَعِقَ فَأَفَاقَ قَبْلِي أَوْ كَانَ مِمَّنْ اسْتَثْنَى اللَّهُ

(BUKHARI – 2234) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza’ah telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’ad dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dan ‘Abdurrahman Al A’raj dari Abu Hurairah berkata; Ada dua orang laki-laki yang sedang saling mencaci, yang satunya seorang Muslim dan satunya lagi orang Yahudi. Berkata, laki-laki Muslim: “Demi Dzat yang telah memilih Muhammad untuk seluruh alam”. Dan berkata, laki-laki Yahudi: “Demi Dzat yang telah memilih Musa untuk seluruh alam”. Seketika itu laki-laki muslim mengangkat tangannya dan menampar wajah orang Yahudi itu. Maka orang Yahudi itu pergi menemui Nabi dan mengabarkan peristiwa yang terjadi antara dirinya dan orang Muslim itu. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memanggil orang Muslim itu dan bertanya tentang kejadian itu, lalu orang Muslim itu memberitahukan Beliau. Maka Nabi bersabda: “Janganlah kamu lebihkan aku terhadap Musa karena nanti saat seluruh manusia dimatikan pada hari qiyamat, aku pun akan dimatikan bersama mereka dan akulah orang yang pertama kali dibangkitkan (dihidupkan) namun saat itu aku melihat Musa sedang berpegangan di sisi ‘Arsy. Aku tidak tahu apakah dia termasuk orang yang dimatikan lalu bangkit lebih dahulu daripada aku, atau dia termasuk diantara orang-orang yang dikecualikan (tidak dimatikan).”

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ جَاءَ يَهُودِيٌّ فَقَالَ يَا أَبَا الْقَاسِمِ ضَرَبَ وَجْهِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِكَ فَقَالَ مَنْ قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ قَالَ ادْعُوهُ فَقَالَ أَضَرَبْتَهُ قَالَ سَمِعْتُهُ بِالسُّوقِ يَحْلِفُ وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْبَشَرِ قُلْتُ أَيْ خَبِيثُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَتْنِي غَضْبَةٌ ضَرَبْتُ وَجْهَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُخَيِّرُوا بَيْنَ الْأَنْبِيَاءِ فَإِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الْأَرْضُ فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ الْعَرْشِ فَلَا أَدْرِي أَكَانَ فِيمَنْ صَعِقَ أَمْ حُوسِبَ بِصَعْقَةِ الْأُولَى

(BUKHARI – 2235) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Yahya dari bapaknya dari Abu Sa’id Al Khudriy berkata; Rasulullah sedang duduk bermajelis tiba-tiba datang seorang Yahudi seraya berkata; “Wahai Abu Al Qasim, seorang shahabatmu telah memukul wajahku”. Lalu dia menebutkan seseorang dari kalangan Anshar. Maka Beliau berkata: “Panggillah”. Kemudian Beliau bertanya: “Apakah benar kamu memukulnya?” Orang itu berkata; “Aku mendengar di pasar dia bersumpah; “Demi Dzat yang telah memilih Musa untuk seluruh manusia. Aku katakan; (Apakah kamu bermaksud untuk mengatakan) “Aku benci Muhammad “. Maka kemarahanku memuncak lalu aku pukul wajahnya”. Maka Nabi bersabda: “Janganlah kalian banding-bandingkan (lebihkan) sesama para Nabi karena nanti saat seluruh manusia dimatikan pada hari qiyamat, akulah orang yang pertama kali dibangkitkan dari bumi namun saat itu dihadapanku telah ada Musa yang sedang berpegangan pada salah satu tiang ‘Arsy, dan aku tidak tahu apakah dia termasuk orang yang dibangkitkan (lebih dahulu) atau termasuk orang yang dihisab (sehingga diselamatkan) dengan hari kegoncangan yang pertama?”

حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ يَهُودِيًّا رَضَّ رَأْسَ جَارِيَةٍ بَيْنَ حَجَرَيْنِ قِيلَ مَنْ فَعَلَ هَذَا بِكِ أَفُلَانٌ أَفُلَانٌ حَتَّى سُمِّيَ الْيَهُودِيُّ فَأَوْمَأَتْ بِرَأْسِهَا فَأُخِذَ الْيَهُودِيُّ فَاعْتَرَفَ فَأَمَرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُضَّ رَأْسُهُ بَيْنَ حَجَرَيْنِ

(BUKHARI – 2236) : Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Anas bahwa ada seorang Yahudi yang menjepit kepala seorang budak wanita hingga bocor dengan dua batu. Lalu ditanyakan; Siapakah yang melakukan ini terhadapmu, apakah si fulan atau si fulan, hingga disebutlah orang Yahudi namun ia menggelengkan kepalanya. Akhirnya didatangkan seorang Yahudi lain lalu dia mengakuinya, maka Nabi memerintahkan agar orang Yahudi ini dijepit pula kepalanya hingga bocor dengan dua batu.

Orang yang menolak perkara orang yang gila dan bodoh, meskipun imam belum mengekangnya

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
كَانَ رَجُلٌ يُخْدَعُ فِي الْبَيْعِ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَايَعْتَ فَقُلْ لَا خِلَابَةَ فَكَانَ يَقُولُهُ

(BUKHARI – 2237) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Dinar berkata, aku mendengar Ibnu’Umar berkata; Ada seorang laki-laki yang tertipu dalam berjual beli, maka Nabi berkata, kepadanya: “Jika kamu berjual beli katakanlah tidak boleh ada (penipuan dalam jual beli) “. Kemudian orang itu mengatakannya.

حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَجُلًا أَعْتَقَ عَبْدًا لَهُ لَيْسَ لَهُ مَالٌ غَيْرُهُ فَرَدَّهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَابْتَاعَهُ مِنْهُ نُعَيْمُ بْنُ النَّحَّامِ

(BUKHARI – 2238) : Telah menceritakan kepada kami ‘Ashim bin ‘Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dza’bi dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bahwa ada seseorang membebaskan budak miliknya padahal tidak ada harta baginya selain budak itu. Maka Nabi mengembalikan kepadanya lalu di beli oleh Nu’aim bin An-Nahham.

Pembicaraan orang yang bersengketa sebagian dengan sebagian yang lain

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ وَهُوَ فِيهَا فَاجِرٌ لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَقِيَ اللَّهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ
قَالَ فَقَالَ الْأَشْعَثُ فِيَّ وَاللَّهِ كَانَ ذَلِكَ كَانَ بَيْنِي وَبَيْنَ رَجُلٍ مِنْ الْيَهُودِ أَرْضٌ فَجَحَدَنِي فَقَدَّمْتُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَكَ بَيِّنَةٌ قُلْتُ لَا قَالَ فَقَالَ لِلْيَهُودِيِّ احْلِفْ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذًا يَحْلِفَ وَيَذْهَبَ بِمَالِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى
{ إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا }
إِلَى آخِرِ الْآيَةِ

(BUKHARI – 2239) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Syaqiq dari ‘Abdullah berkata, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang bersumpah yang dengan sumpahnya itu dia durhaka dan bermaksud mengambil harta seorang Muslim, maka dia kelak akan berjumpa dengan Allah sedang Allah murka kepadanya”. ‘Abdullah berkata, Al Asy’ats berkata: “Demi Allah, ayat itu turun tentang aku, yang dahulu antara aku dan seorang Yahudi ada tanah yang diperebutkan lalu dia mengalahkan aku. Kemudian aku adukan hal itu kepada Nabi . Maka Rasulullah berkata, kepadaku: “Apakah kamu punya bukti?” Aku jawab: “Tidak”. Lalu Beliau berkata, kepada orang Yahudi itu: “Bersumpahlah”. Dia berkata,, aku katakan: “Wahai Rasulullah, dia bersumpah sementara dia mengambil hartaku?” Maka turunlah firman Allah QS Alu ‘Imran ayat 77 yang artinya (“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit…”) hingga akhir ayat.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ تَقَاضَى ابْنَ أَبِي حَدْرَدٍ دَيْنًا كَانَ لَهُ عَلَيْهِ فِي الْمَسْجِدِ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا حَتَّى سَمِعَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي بَيْتِهِ فَخَرَجَ إِلَيْهِمَا حَتَّى كَشَفَ سِجْفَ حُجْرَتِهِ فَنَادَى يَا كَعْبُ قَالَ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ضَعْ مِنْ دَيْنِكَ هَذَا فَأَوْمَأَ إِلَيْهِ أَيْ الشَّطْرَ قَالَ لَقَدْ فَعَلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُمْ فَاقْضِهِ

(BUKHARI – 2240) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami ‘Utsman bin ‘Umar telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhriy dari ‘Abdullah bin Ka’ab bin Malik dari Ka’ab bahwa dia menagih hutang kepada Ibnu Abu Hadrad yang dia berhutang kepadanya di dalam masjid hingga suara keduanya meninggi yang akhirnya didengar oleh Rasulullah . Saat itu Beliau berada di rumah. Maka Beliau keluar menemui keduanya sambil menyingkap kain gorden kamar Beliau seraya memanggil: “Wahai Ka’ab!”. Ka’ab bin Malik menjawab: “Ya, Rasulullah”. Beliau berkata: “Mintalah dulu dari hutangmu segini”. Beliau memberi isyarat kepadanya yang maksudnya setengahnya. Dia (Ka’ab) berkata: “Sudah aku lakukan wahai Rasulullah”. Maka Beliau berkata, (kepada Ibnu Abu Hadrad): “Kalau begitu tunaikanlah.”

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
سَمِعْتُ هِشَامَ بْنَ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ يَقْرَأُ سُورَةَ الْفُرْقَانِ عَلَى غَيْرِ مَا أَقْرَؤُهَا وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْرَأَنِيهَا وَكِدْتُ أَنْ أَعْجَلَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَمْهَلْتُهُ حَتَّى انْصَرَفَ ثُمَّ لَبَّبْتُهُ بِرِدَائِهِ فَجِئْتُ بِهِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ إِنِّي سَمِعْتُ هَذَا يَقْرَأُ عَلَى غَيْرِ مَا أَقْرَأْتَنِيهَا فَقَالَ لِي أَرْسِلْهُ ثُمَّ قَالَ لَهُ اقْرَأْ فَقَرَأَ قَالَ هَكَذَا أُنْزِلَتْ ثُمَّ قَالَ لِي اقْرَأْ فَقَرَأْتُ فَقَالَ هَكَذَا أُنْزِلَتْ إِنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ فَاقْرَءُوا مِنْهُ مَا تَيَسَّرَ

(BUKHARI – 2241) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari ‘Urwah bin Az Zubair dari ‘Abdurrahman bin ‘Abdul Qariy bahwa dia berkata, aku mendengar ‘Umar bin Al Khaththob berkata, aku mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membaca surah Al Furqan dengan cara yang berbeda dari yang aku baca sebagaimana Rasulullah membacakannya kepadaku dan hampir saja aku mau bertindak terhadapnya namun aku biarkan sejenak hingga dia selesai membaca. Setelah itu aku ikat dia dengan kainku lalu aku giring dia menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan aku katakan: “Aku mendengar dia membaca Al Qur’an tidak sama dengan aku sebagaimana anda membacakannya kepadaku”. Maka Beliau berkata, kepadaku: “Bawalah dia kemari”. Kemudian Beliau berkata, kepadanya: “Bacalah”. Maka dia membaca. Beliau kemudian bersabda: “Begitulah memang yang diturunkan”. Kemudian Beliau berkata kepadaku: “Bacalah”. Maka aku membaca. Beliau bersabda: “Begitulah memang yang diturunkan. Sesungguhnya Al Qur’an diturunkan dengan tujuh huruf, maka bacalah oleh kalian mana yang mudah.”

Mengeluarkan orang yang suka berbuat maksiat dari dalam rumah setelah diketahui

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى مَنَازِلِ قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ

(BUKHARI – 2242) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi ‘Adiy dari Syu’bah dari Sa’ad bin Ibrahim dari Humaid bin ‘Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda: “Sungguh aku bertekad untuk memerintahkan shalat agar ditegakkan, lalu akan aku datangi rumah-rumah orang-orang yang tidak ikut shalat berjama’ah lalu aku akan bakar rumah-rumah mereka.”

p align=”center”>

Mengaku mendapatkan wasiat dari orang yang sudah meninggal

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ عَبْدَ بْنَ زَمْعَةَ وَسَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ اخْتَصَمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ابْنِ أَمَةِ زَمْعَةَ فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصَانِي أَخِي إِذَا قَدِمْتُ أَنْ أَنْظُرَ ابْنَ أَمَةِ زَمْعَةَ فَأَقْبِضَهُ فَإِنَّهُ ابْنِي وَقَالَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ أَخِي وَابْنُ أَمَةِ أَبِي وُلِدَ عَلَى فِرَاشِ أَبِي فَرَأَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَبَهًا بَيِّنًا بِعُتْبَةَ فَقَالَ هُوَ لَكَ يَا عَبْدُ بْنَ زَمْعَةَ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَاحْتَجِبِي مِنْهُ يَا سَوْدَةُ

(BUKHARI – 2243) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhriy dari ‘Urwah dari ‘Aisyah bahwa ‘Abdu bin Zam’ah dan Sa’ad bin Abi Waqash mengadu kepada Nabi tentang anak budak wanita Zam’ah. Sa’ad berkata: “Wahai Rasulullah, saudaraku berwasiat kepadaku apabila aku datang dan bertemu dengan anak hamba sahaya Zam’ah supaya aku mengambilnya karena dia adalah anakku”. Dan berkata ‘Abdu bin Zam’ah: “Saudaraku dan anak dari hamba sahaya bapakku lahir diatas tempat tidur bapakku”. Nabi melihat tanda kemiripan dengan jelas ada pada ‘Utbah namun Beliau berkata: “Anak itu milikmu wahai ‘Abdu bin Zam’ah. Anak itu berasal dari tempat tidur (perkawinan) sedangkan untuk pezina baginya batu (rajam). Jauhkanlah dia dariku, wahai Saudah.”

Mengambil jaminan dari orang yang dikhawatirkan perbuatan buruknya

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ
بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْلًا قِبَلَ نَجْدٍ فَجَاءَتْ بِرَجُلٍ مِنْ بَنِي حَنِيفَةَ يُقَالُ لَهُ ثُمَامَةُ بْنُ أُثَالٍ سَيِّدُ أَهْلِ الْيَمَامَةِ فَرَبَطُوهُ بِسَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ فَخَرَجَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عِنْدَكَ يَا ثُمَامَةُ قَالَ عِنْدِي يَا مُحَمَّدُ خَيْرٌ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَ أَطْلِقُوا ثُمَامَةَ

(BUKHARI – 2244) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Sa’id bin Abu Sa’id bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata: “Rasulullah mengirim pasukan berkuda untuk mendatangi Nejed lalu pasukan itu kembali dengan membawa seseorang dari suku Banu Hanifah yang namanya Tsumamah bin Utsal, pimpinan penduduk Yamamah lalu orang ini diikat di salah satu tiang masjid. Kemudian Rasulullah keluar menemuinya lalu berkata: “Apa yang kamu miliki wahai Tsumamah? ‘. Dia menjawab: “Aku punya harta wahai Muhammad”. Maka (Abu Hurairah) menceritakan hadits yang panjang. Akhirnya Beliau bersabda: “Bebaskanlah Tsumamah”

Mengikat dan menahan di tanah haram

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْلًا قِبَلَ نَجْدٍ فَجَاءَتْ بِرَجُلٍ مِنْ بَنِي حَنِيفَةَ يُقَالُ لَهُ ثُمَامَةُ بْنُ أُثَالٍ فَرَبَطُوهُ بِسَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ

(BUKHARI – 2245) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits berkata, telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Abu Sa’id bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah berkata: “Nabi pernah mengirim pasukan berkuda mendatangi Nejed, lalu pasukan itu kembali dengan membawa seseorang dari suku Banu Hanifah yang namanya Tsumamah bin Utsal, lalu orang ini diikat di salah satu tiang masjid.

Penjelasan tentang mulazamah

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ رَبِيعَةَ وَقَالَ غَيْرُهُ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ رَبِيعَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هُرْمُزَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ كَانَ لَهُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي حَدْرَدٍ الْأَسْلَمِيِّ دَيْنٌ فَلَقِيَهُ فَلَزِمَهُ فَتَكَلَّمَا حَتَّى ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا فَمَرَّ بِهِمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا كَعْبُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ كَأَنَّهُ يَقُولُ النِّصْفَ فَأَخَذَ نِصْفَ مَا عَلَيْهِ وَتَرَكَ نِصْفًا

(BUKHARI – 2246) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits telah mengabarkan kepadaku Ja’far bin Rabi’ah dan berkata, yang lain telah menceritakan kepadaku Al Laits berkata, telah menceritakan kepadaku Ja’far bin Rabi’ah dari ‘Abdurrahman bin Hurmuz dari ‘Abdullah bin Ka’ab bin Malik Al Anshariy dari Ka’ab bin Malik bahwa dia mempunyai piutang kepada Ibnu Abu Hadrad Al Aslamiy, lalu dia datang menemuinya untuk menagihnya kemudian terjadi pembicaraan hingga suara keduanya meninggi. Kemudian Rasulullah lewat di hadapan keduanya lalu berkata: “Wahai Ka’ab!”. Beliau memberi isyarat dengan tangan Beliau seakan Beliau berkata setengahnya. Maka Ka’ab mengambil setengahnya (dari Ibnu Abu Hadrad) dan membiarkan setengahnya lagi”

Menagih pembayaran hutang

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرِ بْنِ حَازِمٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ خَبَّابٍ قَالَ
كُنْتُ قَيْنًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ لِي عَلَى الْعَاصِ بْنِ وَائِلٍ دَرَاهِمُ فَأَتَيْتُهُ أَتَقَاضَاهُ فَقَالَ لَا أَقْضِيكَ حَتَّى تَكْفُرَ بِمُحَمَّدٍ فَقُلْتُ لَا وَاللَّهِ لَا أَكْفُرُ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى يُمِيتَكَ اللَّهُ ثُمَّ يَبْعَثَكَ قَالَ فَدَعْنِي حَتَّى أَمُوتَ ثُمَّ أُبْعَثَ فَأُوتَى مَالًا وَوَلَدًا ثُمَّ أَقْضِيَكَ فَنَزَلَتْ
{ أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا }
الْآيَةَ

(BUKHARI – 2247) : Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir bin Hazim telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Al A’masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari Khabbab berkata: “Pada masa Jahiliyyah aku adalah seorang tukang besi dan aku punya uang dirham yang ada pada Al ‘Ash bin Wa’il lalu aku menemui dia untuk menagih agar dia membayarnya. Dia berkata: “Aku tidak akan membayarnya kepadamu kecuali kamu mau mengingkari (kufur) Muhammad “. Aku katakan: “Demi Allah, aku tidak akan kufur kepada Muhammad sampai Allah mematikan kamu lalu kamu dibangkitkan. Dia berkata: “Biarkanlah sampai aku mati lalu dibangkitkan dan disana aku akan mendapatkan harta dan anak lalu aku akan bayar hutang kepadamu”. Maka Allah Ta’ala menurunkan QS Maryam ayat yang artinya: (” Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan “pasti aku akan diberi harta dan anak” (QS. Maryam 77).

Jika pemilik barang menyebutkan ciri-ciri barang yang hilang, maka si penemu harus memberikannya

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَلَمَةَ سَمِعْتُ سُوَيْدَ بْنَ غَفَلَةَ قَالَ لَقِيتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ
أَخَذْتُ صُرَّةً مِائَةَ دِينَارٍ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا حَوْلًا فَلَمْ أَجِدْ مَنْ يَعْرِفُهَا ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا فَلَمْ أَجِدْ ثُمَّ أَتَيْتُهُ ثَلَاثًا فَقَالَ احْفَظْ وِعَاءَهَا وَعَدَدَهَا وَوِكَاءَهَا فَإِنْ جَاءَ صَاحِبُهَا وَإِلَّا فَاسْتَمْتِعْ بِهَا فَاسْتَمْتَعْتُ فَلَقِيتُهُ بَعْدُ بِمَكَّةَ فَقَالَ لَا أَدْرِي ثَلَاثَةَ أَحْوَالٍ أَوْ حَوْلًا وَاحِدًا

(BUKHARI – 2248) : Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu’bah dan diriwayatkan pula, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Salamah aku mendengar Suwaid bin Ghoflah berkata; “Aku bertemu dengan Ubay bin Ka’ab lalu dia berkata; Aku menemukan bungkusan berisi uang seratus dinar, lalu aku temui Nabi , maka Beliau berkata: “Umumkanlah (agar diketahui orang) selama satu tahun”. Maka aku lakukan selama setahun namun tidak ada orang yang mengakuinya sebagai pemiliknya. Kemudian aku datangi lagi Beliau dan Beliau berkata: “Umumkanlah selama satu tahun”. Maka aku lakukan selama setahun lagi namun tidak ada orang yang mengakuinya. Kemudian aku datangi lagi Beliau untuk ketiga kalinya dan Beliau berkata: “Peganglah bungkusan dan jumlah isinya, nanti bila ada yang datang sebagai pemiliknya berikanlah namun bila tidak ada yang datang maka nikmatilah. Maka aku nikmati uang itu. (Syu’bah) berkata; “Setelah beberapa tahun ketika berada di Makkah aku menemui dia (Salamah), maka dia berkata; “Aku tidak tahu apakah selama tiga tahun atau satu tahun saja.”

Unta yang hilang

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَبَّاسٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ رَبِيعَةَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ مَوْلَى الْمُنْبَعِثِ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
جَاءَ أَعْرَابِيٌّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ عَمَّا يَلْتَقِطُهُ فَقَالَ عَرِّفْهَا سَنَةً ثُمَّ احْفَظْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا فَإِنْ جَاءَ أَحَدٌ يُخْبِرُكَ بِهَا وَإِلَّا فَاسْتَنْفِقْهَا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَضَالَّةُ الْغَنَمِ قَالَ لَكَ أَوْ لِأَخِيكَ أَوْ لِلذِّئْبِ قَالَ ضَالَّةُ الْإِبِلِ فَتَمَعَّرَ وَجْهُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا لَكَ وَلَهَا مَعَهَا حِذَاؤُهَا وَسِقَاؤُهَا تَرِدُ الْمَاءَ وَتَأْكُلُ الشَّجَرَ

(BUKHARI – 2249) : Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Abbas telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Rabi’ah telah menceritakan kepadaku Yazid, maula Al Munba’its dari Zaid bin Khalid Al Juhaniy berkata; “Datang seorang laki-laki Arab Baduy kepada Rasulullah lalu bertanya kepada Beliau tentang barang yang ditemuinya. Maka Beliau bersabda: “Kamu umumkan selama satu tahun kemudian jagalah bungkus dan isinya. Jika datang seseorang yang mengabarkan kepadamu tentang barang itu maka berikanlah namun bila tidak maka belanjakanlah (manfaatkanlah) “. Orang itu bertanya lagi tentang hukum bila menemukan kambing. Maka Beliau menjawab: “Itu untuk kamu atau saudaramu atau serigala”. Lalu orang itu bertanya lagi tentang menemukan unta. Maka wajah Nabi berubah karena marah seraya berkata: “Bagaimana kamu ini, padahal unta itu selalu membawa sepatunya dan tempat airnya sehingga ia bisa hilir mudik mencari air dan makan rerumputan hingga pemiliknya .”

Kambing yang hilang

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ يَحْيَى عَنْ يَزِيدَ مَوْلَى الْمُنْبَعِثِ أَنَّهُ سَمِعَ زَيْدَ بْنَ خَالِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللُّقَطَةِ فَزَعَمَ أَنَّهُ قَالَ اعْرِفْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً
يَقُولُ يَزِيدُ إِنْ لَمْ تُعْرَفْ اسْتَنْفَقَ بِهَا صَاحِبُهَا وَكَانَتْ وَدِيعَةً عِنْدَهُ قَالَ يَحْيَى فَهَذَا الَّذِي لَا أَدْرِي أَفِي حَدِيثِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ أَمْ شَيْءٌ مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ قَالَ كَيْفَ تَرَى فِي ضَالَّةِ الْغَنَمِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْهَا فَإِنَّمَا هِيَ لَكَ أَوْ لِأَخِيكَ أَوْ لِلذِّئْبِ قَالَ يَزِيدُ وَهِيَ تُعَرَّفُ أَيْضًا ثُمَّ قَالَ كَيْفَ تَرَى فِي ضَالَّةِ الْإِبِلِ قَالَ فَقَالَ دَعْهَا فَإِنَّ مَعَهَا حِذَاءَهَا وَسِقَاءَهَا تَرِدُ الْمَاءَ وَتَأْكُلُ الشَّجَرَ حَتَّى يَجِدَهَا رَبُّهَا

(BUKHARI – 2250) : Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin ‘Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Yahya dari Yazid, maula Al Munba’its bahwa dia mendengar Zaid bin Khalid berkata; “Nabi ditanya tentang barang temuan”. Maka Beliau bersabda: “Kamu kenali tutup bungkus dan talinya kemudian umumkan selama satu tahun”. Yazid berkata: “Dan jika tidak ada yang mengakuinya maka dapat digunakan oleh penemunya karena itu berarti titipan Allah baginya”. Yahya berkata: “Inilah yang aku tidak tahu apakah kalimat ini termasuk bagian dari hadits yang disabdakan Rasulullah atau hanya perkataan dari Yazid. Kemudian orang itu bertanya lagi: “Bagaimana tentang menemukan kambing?” Nabi menjawab: “Ambillah karena kambing itu untuk kamu atau saudaramu atau serigala”. Yazid berkata: “Untuk kambing juga diumumkan dahulu”. Kemudia orang itu bertanya lagi: “Bagaimana tentang menemukan unta. Yazid berkata; maka Beliau menjawab: “Biarkanlah unta itu, karena ia selalu nampak sepatunya dan perutnya (yang terisi air) sehingga ia bisa hilir mudik mencari air dan makan rerumputan hingga ditemukan oleh pemiliknya”

Jika setelah satu tahun pemilik barang tidak ada, maka barang menjadi milik orang yang menemukannya

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ يَزِيدَ مَوْلَى الْمُنْبَعِثِ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ عَنْ اللُّقَطَةِ فَقَالَ اعْرِفْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً فَإِنْ جَاءَ صَاحِبُهَا وَإِلَّا فَشَأْنَكَ بِهَا قَالَ فَضَالَّةُ الْغَنَمِ قَالَ هِيَ لَكَ أَوْ لِأَخِيكَ أَوْ لِلذِّئْبِ قَالَ فَضَالَّةُ الْإِبِلِ قَالَ مَا لَكَ وَلَهَا مَعَهَا سِقَاؤُهَا وَحِذَاؤُهَا تَرِدُ الْمَاءَ وَتَأْكُلُ الشَّجَرَ حَتَّى يَلْقَاهَا رَبُّهَا

(BUKHARI – 2251) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Rabi’ah bin Abi ‘Abdurrahman dari Yazid, maula Al Munba’its dari Zaid bin Khalid Al Juhaniy berkata; “Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah lalu bertanya kepada Beliau tentang barang temuan. Maka Beliau bersabda: “Kamu kenali tutup bungkus dan talinya kemudian umumkan selama satu tahun dan jika datang pemiliknya maka berikanlah namun bila tidak maka menjadi kewenanganmu dengan barang tersebut”. Orang itu bertanya lagi tentang hukum bila menemukan kambing. Maka Beliau menjawab: “Itu untuk kamu atau saudaramu atau serigala”. Lalu orang itu bertanya lagi tentang menemukan unta. Maka Beliau menjawab: “Bagaimana kamu ini, padahal unta itu ia mempunyai kantung air (yang terisi air) dan sepatunya sehingga ia bisa hilir mudik mencari air dan makan rerumputan hingga pemiliknya menemukannya.”

Jika mendapatkan sebutir kurma di jalan

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ طَلْحَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَمْرَةٍ فِي الطَّرِيقِ قَالَ لَوْلَا أَنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُونَ مِنْ الصَّدَقَةِ لَأَكَلْتُهَا
وَقَالَ يَحْيَى حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي مَنْصُورٌ وَقَالَ زَائِدَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ طَلْحَةَ حَدَّثَنَا أَنَسٌ

(BUKHARI – 2252) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Tholhah dari Anas berkata: Nabi berjalan melewati buah-buah kurma yang jatuh di jalan, lalu Beliau berkata: “Seandainya aku tidak takut bahwa pada kurma-kurma ini ada kewajiban shadaqah (zakat) tentu aku sudah memakannya”. Dan berkata, Yahya telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Manshur dan berkata, Za’idah dari Manshur dari Tholhah telah menceritakan kepada kami Anas .

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي لَأَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِي فَأَجِدُ التَّمْرَةَ سَاقِطَةً عَلَى فِرَاشِي فَأَرْفَعُهَا لِآكُلَهَا ثُمَّ أَخْشَى أَنْ تَكُونَ صَدَقَةً فَأُلْقِيهَا

(BUKHARI – 2253) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi berkata: “Ketika aku pulang kepada keluargaku aku menemukan buah-buah kurma berserakan di tempat tidurku maka aku ambil untuk aku makan kemudian aku takut kalau kurma itu sebagai zakat hingga akhirnya aku biarkan.”

Bagaimana mengumumkan barang temuan milik penduduk Makkah

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
لَمَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ قَامَ فِي النَّاسِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهَا رَسُولَهُ وَالْمُؤْمِنِينَ فَإِنَّهَا لَا تَحِلُّ لِأَحَدٍ كَانَ قَبْلِي وَإِنَّهَا أُحِلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ وَإِنَّهَا لَا تَحِلُّ لِأَحَدٍ بَعْدِي فَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهَا وَلَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا تَحِلُّ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ وَمَنْ قُتِلَ لَهُ قَتِيلٌ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُفْدَى وَإِمَّا أَنْ يُقِيدَ فَقَالَ الْعَبَّاسُ إِلَّا الْإِذْخِرَ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ لِقُبُورِنَا وَبُيُوتِنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ فَقَامَ أَبُو شَاهٍ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اكْتُبُوا لِأَبِي شَاهٍ قُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ مَا قَوْلُهُ اكْتُبُوا لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هَذِهِ الْخُطْبَةَ الَّتِي سَمِعَهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

(BUKHARI – 2254) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Musa telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza’iy berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abi Katsir berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin ‘Abdurrahman berkata, telah menceritakan kapadaku Abu Hurairah berkata; Ketika Allah membukakan kemenangan bagi RasulNya atas Kota Makkah, Beliau berdiri di hadapan manusia, maka Beliau memuji Allah dan mensucikanNya kemudian bersabda: “Sesungguhnya Allah telah melarang menawan gajah di Makkah ini dan menyerahkan urusannya kepada RasulNya dan Kaum Mu’minin, karena di tanah Makkah ini tidaklah dihalalkan bagi seorangpun sebelumku dan sesungguhnya pernah dihalalkan buatku pada suatu masa di suatu hari dan juga tidak dihalalkan bagi seseorang setelah aku. Maka tidak boleh diburu binatang buruannya, tidak boleh dipotong durinya, dan tidak boleh diambil barang temuan disana kecuali untuk diumumkan dan dicari pemiliknya. Barangsiapa yang dibunuh maka keluarga korban memiliki dua pilihan apakah dia akan meminta tebusan uang atau meminta balasan dari keluarga korban”. Maka berkatalah Al ‘Abbas : “Kecuali pohon Idzhir, karena pohon itu kami gunakan sebagai wewangian di kuburan kami dan di rumah kami”. Maka Rasulullah bersabda; “Ya, kecuali pohon Idzhir”. Lalu berdiri Abu Syah , seorang penduduk Yaman dan berkata: “Wahai Rasulullah, tuliskanlah buatku? Rasulullah berkata: “Tuliskanlah buat Abu Syah”. Berkata, Al Walid bin Muslim; Aku bertanya kepada Al Awza’iy: “Apa yang ia maksud dengan meminta tuliskanlah buatku wahai Rasulullah?” Dia berkata: “Isi khathbah tadi yang dia dengar dari Rasulullah .”

Hewan ternak seseorang tidak boleh diperah kecuali dengan izinnya

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحْلُبَنَّ أَحَدٌ مَاشِيَةَ امْرِئٍ بِغَيْرِ إِذْنِهِ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تُؤْتَى مَشْرُبَتُهُ فَتُكْسَرَ خِزَانَتُهُ فَيُنْتَقَلَ طَعَامُهُ فَإِنَّمَا تَخْزُنُ لَهُمْ ضُرُوعُ مَوَاشِيهِمْ أَطْعِمَاتِهِمْ فَلَا يَحْلُبَنَّ أَحَدٌ مَاشِيَةَ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِهِ

(BUKHARI – 2255) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Nafi’ dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Rasulullah bersabda: “Janganlah seseorang memeras susu ternak orang lain tanpa seizinnya. Apakah seorang dari kalian suka bila rumahnya didatangi lalu dirusak pintunya kemudian simpanan makanannya diambil. Karena sesungguhnya puting susu ternak mereka adalah makanan simpanan mereka, maka janganlah seseorang memeras susu ternak orang lain kecuali dengan izinnya.”

Jika pemilik barang datang setelah berlalu satu tahun, maka barang harus dikembalikan

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ يَزِيدَ مَوْلَى الْمُنْبَعِثِ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللُّقَطَةِ قَالَ عَرِّفْهَا سَنَةً ثُمَّ اعْرِفْ وِكَاءَهَا وَعِفَاصَهَا ثُمَّ اسْتَنْفِقْ بِهَا فَإِنْ جَاءَ رَبُّهَا فَأَدِّهَا إِلَيْهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَضَالَّةُ الْغَنَمِ قَالَ خُذْهَا فَإِنَّمَا هِيَ لَكَ أَوْ لِأَخِيكَ أَوْ لِلذِّئْبِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَضَالَّةُ الْإِبِلِ قَالَ فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى احْمَرَّتْ وَجْنَتَاهُ أَوْ احْمَرَّ وَجْهُهُ ثُمَّ قَالَ مَا لَكَ وَلَهَا مَعَهَا حِذَاؤُهَا وَسِقَاؤُهَا حَتَّى يَلْقَاهَا رَبُّهَا

(BUKHARI – 2256) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far dari Rabi’ah bin Abi ‘Abdurrahman dari Yazid, maula Al Munba’its dari Zaid bin Khalid Al Juhaniy berkata; “Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang barang temuan. Maka Beliau bersabda: “Kamu umumkan selama satu tahun kemudian kamu pergunakan. Jika datang pemiliknya maka berikanlah kepadanya”. Mereka bertanya: “Bagaimana tentang hukum bila menemukan kambing. Maka Beliau menjawab: “Ambillah karena dia untuk kamu atau saudaramu atau serigala”. Lalu orang itu bertanya lagi tentang menemukan unta. Maka Rasulullah marah hingga memerah pipi atau wajah Beliau kemudian berkata: “Bagaimana kamu ini, padahal unta itu selalu bersama sepatunya dan perutnya (yang terisi air) hingga pemiliknya bisa menemukannya.”

Bolehkah mengambil barang temuan dan tidak membiarkannya sia-sia sehingga tidak diambil oleh orang yang tidak berhak

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ قَالَ سَمِعْتُ سُوَيْدَ بْنَ غَفَلَةَ قَالَ كُنْتُ مَعَ سَلْمَانَ بْنِ رَبِيعَةَ وَزَيْدِ بْنِ صُوحَانَ فِي غَزَاةٍ فَوَجَدْتُ سَوْطًا فَقَالَا لِي أَلْقِهِ قُلْتُ لَا وَلَكِنْ إِنْ وَجَدْتُ صَاحِبَهُ وَإِلَّا اسْتَمْتَعْتُ بِهِ فَلَمَّا رَجَعْنَا حَجَجْنَا فَمَرَرْتُ بِالْمَدِينَةِ فَسَأَلْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ
وَجَدْتُ صُرَّةً عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا مِائَةُ دِينَارٍ فَأَتَيْتُ بِهَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا حَوْلًا ثُمَّ أَتَيْتُ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا حَوْلًا ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا حَوْلًا ثُمَّ أَتَيْتُهُ الرَّابِعَةَ فَقَالَ اعْرِفْ عِدَّتَهَا وَوِكَاءَهَا وَوِعَاءَهَا فَإِنْ جَاءَ صَاحِبُهَا وَإِلَّا اسْتَمْتِعْ بِهَا
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَلَمَةَ بِهَذَا قَالَ فَلَقِيتُهُ بَعْدُ بِمَكَّةَ فَقَالَ لَا أَدْرِي أَثَلَاثَةَ أَحْوَالٍ أَوْ حَوْلًا وَاحِدًا

(BUKHARI – 2257) : Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Salamah bin Kuhail berkata, aku mendengar Suwaid bin Ghoflah berkata; “Aku pernah bersama dengan Salman bin Rabi’ah dan Zaid bin Shuhan dalam suatu peperangan kemudian aku menemukan satu cemeti lalu keduanya berkata, kepadaku: “Buanglah”. Aku katakan: “Tidak, tapi aku akan mencari pemiliknya. Bila tidak ketemu maka aku akan manfaatkan”. Ketika kami kembali kami masih berselisih. Ketika aku berjalan di Madinah aku bertanya kepada Ubay bin Ka’ab lalu dia berkata; Di zaman Nabi aku pernah menemukan bungkusan berisi uang seratus dinar lalu aku menemui Nabi dengan membawa barang tersebut, maka Beliau berkata: “Umumkanlah (agar diketahui orang) selama satu tahun”. Maka aku lakukan selama setahun. Kemudian aku datangi lagi Beliau dan Beliau berkata: “Umumkanlah selama satu tahun”. Maka aku lakukan selama setahun lagi. Kemudian aku datangi lagi Beliau dan Beliau berkata: “Umumkanlah selama satu tahun”. Maka aku lakukan selama setahun lagi. Kemudian aku temui Beliau untuk yag keempat kali lalu Beliau berkata:: “Kenalilah jumlah isinya dan bungkusan serta penutupnya, nanti bila ada yang datang sebagai pemiliknya berikanlah namun bila tidak ada yang datang maka nikmatilah”. Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Syu’bah dari Salamah dengan sanad hadits seperti ini, dia berkata: “Maka kemudian aku (Syu’bah) temui dia (Salamah) setelah beberapa lamanya di Makkah lalu dia berkata; “Aku tidak tahu apakah selama tiga tahun atau satu tahun saja”

p align=”center”>

Orang yang tahu barang temuan namun tidak memberiathukannya kepada penguasa

Dalam sebuah riwayat dikatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ رَبِيعَةَ عَنْ يَزِيدَ مَوْلَى الْمُنْبَعِثِ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ أَعْرَابِيًّا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللُّقَطَةِ قَالَ عَرِّفْهَا سَنَةً فَإِنْ جَاءَ أَحَدٌ يُخْبِرُكَ بِعِفَاصِهَا وَوِكَائِهَا وَإِلَّا فَاسْتَنْفِقْ بِهَا وَسَأَلَهُ عَنْ ضَالَّةِ الْإِبِلِ فَتَمَعَّرَ وَجْهُهُ وَقَالَ مَا لَكَ وَلَهَا مَعَهَا سِقَاؤُهَا وَحِذَاؤُهَا تَرِدُ الْمَاءَ وَتَأْكُلُ الشَّجَرَ دَعْهَا حَتَّى يَجِدَهَا رَبُّهَا وَسَأَلَهُ عَنْ ضَالَّةِ الْغَنَمِ فَقَالَ هِيَ لَكَ أَوْ لِأَخِيكَ أَوْ لِلذِّئْبِ

(BUKHARI – 2258) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Rabi’ah dari Yazid, maula Al Munba’its dari Zaid bin Khalid ; “Ada seorang Arab Baduy bertanya kepada Nabi tentang barang temuan. Maka Beliau bersabda: “Kamu umumkan selama satu tahun. Jika datang pemiliknya mengabarkan kepadamu tentang ciri tutup bungkusnya dan tali pengikatnya maka berikanlah kepadanya. Jika tidak maka pergunakanlah”. Lalu orang itu bertanya tentang hukum bila menemukan unta. Maka wajah Beliau berubah lalu berkata,.: “Bagaimana kamu ini, padahal unta itu selalu bersamanya perutnya (yang terirsi air) dan sepatunya sehingga ia bisa hilir mudik mencari air dan memakan rerumputan. Biarkanlah dia hingga pemiliknya datang menemukannya”. Lalu orang itu bertanya lagi tentang menemukan kambing. Maka Beliau menjawab: “Kambing itu untuk kamu atau saudaramu atau serigala”

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ أَخْبَرَنِي الْبَرَاءُ عَنْ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَجَاءٍ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ عَنْ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
انْطَلَقْتُ فَإِذَا أَنَا بِرَاعِي غَنَمٍ يَسُوقُ غَنَمَهُ فَقُلْتُ لِمَنْ أَنْتَ قَالَ لِرَجُلٍ مِنْ قُرَيْشٍ فَسَمَّاهُ فَعَرَفْتُهُ فَقُلْتُ هَلْ فِي غَنَمِكَ مِنْ لَبَنٍ فَقَالَ نَعَمْ فَقُلْتُ هَلْ أَنْتَ حَالِبٌ لِي قَالَ نَعَمْ فَأَمَرْتُهُ فَاعْتَقَلَ شَاةً مِنْ غَنَمِهِ ثُمَّ أَمَرْتُهُ أَنْ يَنْفُضَ ضَرْعَهَا مِنْ الْغُبَارِ ثُمَّ أَمَرْتُهُ أَنْ يَنْفُضَ كَفَّيْهِ فَقَالَ هَكَذَا ضَرَبَ إِحْدَى كَفَّيْهِ بِالْأُخْرَى فَحَلَبَ كُثْبَةً مِنْ لَبَنٍ وَقَدْ جَعَلْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِدَاوَةً عَلَى فَمِهَا خِرْقَةٌ فَصَبَبْتُ عَلَى اللَّبَنِ حَتَّى بَرَدَ أَسْفَلُهُ فَانْتَهَيْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ اشْرَبْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَشَرِبَ حَتَّى رَضِيتُ

(BUKHARI – 2259) : Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An-Nadhar telah mengabarkan kepada kami Isra’il dari Abu Ishaq berkata, telah menceritakan kepadaku Al Bara’ dari Abu Bakar . Dan diriwayatkan pula, telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Raja’ telah menceritakan kepada kami Isra’il dari Abu Ishaq dari Al Bara’ dari Abu Bakar berkata: “Pada suatu hari aku pergi kemudian mendapatkan seorang pengembala kambing sedang mengembalakan ternaknya lalu aku berkata: “Kamu milik siapa? ‘. Dia menjawab: “Milik seorang dari suku Quraisy”. Lalu dia menyebutkan namanya yang ternyata aku mengenalnya. Lalu aku katakan: “Apakah kambingmu ini memiliki air susu?” Dia menjawab: “Ya ada”. Aku katakan: “Apakah kamu mau memeraskan susunya untukku?” Dia menjawab: “Ya mau”. Maka aku memerintahkannya untuk mengambil seekor dari kambingnya yang ada, lalu aku suruh dia agar memoleskan sedikit tanah pada putting susu kambingya lalu aku suruh dia untuk menadahkan dengan kedua telapak tangannya. Dia berkata: “Begini caranya”. Dia merapatkan kedua telapak tangannya satu sama lain lalu diperaslah sedikit dari susunya. Dan aku sudah menyiapkan cawan gelas yang diujungnya ada kain lalu aku usapkan pada susu hingga bawah gelas itu terasa dingin lalu aku menghampiri Nabi lalu aku katakan: “Minumlah wahai Rasulullah”. Maka Beliau meminumnya sehingga aku menjadi ridha karenanya”

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

. . . . . . . . .

Back to Top

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar